MAKASSAR – Bank Indonesia (BI) Wilayah Sulawesi Selatan melaksanakan Kelas Kebanksentralan yang diselenggarakan secara hybrid pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 di Baruga Phinisi Lantai 4 Kantor.
Acara ini diselenggarakan secara online dan offline yang berlangsung selama 3 sesi dari pukul 08.30 sampai dengan 16.00 WITA yang diikuti oleh perwakilan BI Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan materi kepada seluruh anggota Generasi Baru Indonesia (GenBI) mengenai Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang memegang peranan penting dalam perekonomian Bangsa Indonesia, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Kelas Kebanksentralan dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Fajar Majardi selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan yang menyampaikan bahwa Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang sangat berperan memang perlu kita ketahui karena Bank Indonesia berbeda dengan Bank Konvensional lainnya.
"Memahami tentang kebanksentralan memang sangatlah penting karena masyarakat sekarang ini belum paham tentang Bank Sentral, jadi perlu adanya forum-forum seperti ini untuk memperkenalkan, apa itu Bank Indonesia dan sebagainya", ujar Mas Fajar
Usai sambutan dari pembina GenBI wilayah SulSel, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi seputar kebanksentralan.
Adapun materi-materi yang disampaikan antara lain peranan kebanksentralan dalam konteks ekonomi, lembaga keuangan, sistem pembayaran, pengelolaan keuangan, indeks harga dan inflasi, serta kebijakan moneter dan fiskal.
Tidak hanya pemberian materi, acara ini juga dimeriahkan oleh sesi tanya jawab dan kuis, dimana para anggota GenBI aktif dan antusias dalam mengikuti setiap sesinya.
Acara Kelas Kebanksentralan kemudian diakhiri oleh closing statement dari Edwin Permadi selaku Deputi Direktur BI Perwakilan SulSel. Ia menyatakan bahwa harapannya bahwa semoga seluruh anggota GenBI bisa selalu berkontribusi penuh terhadap BI.
"Saya berharap semoga seluruh anggota GenBi bisa selalu berkontribusi penuh terhadap Bank Indonesia (BI)", tutupnya.